Tujuh Startup Bersiap IPO, Berikut Daftarnya

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan 49 pertindakanan paling dalam pipeline demi mencatatkan saham perdana pedemi initial public offering (IPO). Tujuh di antaranya bergetar di bidang teknologi, termasuk startup.
Direktur Penilaian Perupayaan BEI I Nyoman Gede Yetna memerinci daftar perupayaan atau startup yang atas IPO berdasarkan aset, sama dengan:
Rincian pertaktikan yang bentuk IPO berdasarkan sektor:
BEI tidak memerinci daftar nama perusahaan teknologi atau startup yang akan segera IPO. Namun kaum perusahaan rintisan mengmembukakan rencananya menurut melantai di bursa saham.
Daftar perusahaan teknologi atau startup yang mengungkapkan rencana IPO dempet antaranya:
IDMERAFORA
IDMETAFORA merupakan perkeaktifanan rintisan pembuat website dan software ERP yang didirikan akan 2014. Founder dan CEO IDMETAFORA M Abdurrohman Alhafidz mengatakan perkeaktifanannya sengaja IPO akan dalam waktu dempet.
“Sejak dua tahun lalu kami sudah akrab-akrab memakai BEI. Beberapa kali rapat, dan berkomunikasi memakai sejumlah bilyet,” kata Abdurrohman terdalam wawancara memakai RBTV Jogja bulan ini.
Selain itu, perupayaan sudah beroperasi kembar dengan akuntan publik.
Abdurrohman mengatakan telah mempersiapkan semuanya sejak sebelum pandemi corona.
Digiasia Bios
Startup fintech berbasis Embedded Finance as a Service (EFaaS) milik mantan CEO Indosat Alexander Rusli, Digiasia Bios berkeinginan IPO di Bursa Nasdaq Amerika Serikat (AS) pada kuartal II.
Digiasia Bios telah menanbertandangani perjanjian kerjasama merger beserta SPAC Stonebridge Acquisition Corporation.
Chief Digital Ecosystem Integration Digiasia Bios Joseph Lumban Gaol mengatakan proses IPO berjalan sepadan jalur.
Alasan pertaktikan memilih IPO dempet Bursa AS karena ingin memperluas jangkauan ke pasar internasional. Menurutnya, dana dempet Amerika lebih solid dan para investor lebih paham lewat konsep bisnis fintech business to business (B2B).
J&T Ekspress
J&T Express diinformasikan berniat IPO antara Hong Kong dari paruh kedua tahun ini. Penawaran awal bertujuan mengumpulkan maka US$ 2 miliar atau sekitar Rp 31,2 triliun.
Katadata.co.id mengonfirmasi pemberitahuan tercantum kepada J&T Express. Namun decacorn Indonesia ini belum bisa memberikan tataranpan.
Sumber yang mengetahui berita tersebut menyampaikan, J&T Express berencana IPO tahun kelak. “Namun manuver korporasi ini ditunda karena kondisi pasar yang bergejolak,” demikian dikutip dari Reuters, ala Februari (17/2).
“J&T Express berkeinginan menjajakan 10% kontribusinya,” kata sumber Reuters.
Startup yang mengikuri program Road to IPO BEI
Pada Desember 2022, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Nyoman Gede Yetna mengatakan IDX Incubator telah membina 65 perusahaan yang mengikuti program road to IPO.
Traveloka dan Kredivo
Kedua startup ini berencana IPO sebelum ada pandemi corona. Namun rencana ini tertunda.