Komandan padoyann elit Iran sambangi Irak, kepada usir padoyann AS?

BERITA - Komandan Quds, padoyann elit Korps Garda Revolusi Iran, Esmail Ghaani berada dekat Irak minggu ini. Kabarnya, keberadaannya dekat Irak jadi bagian melalui upaya terkoordinasi Iran menjumpai mengusir padoyann Amerika Serikat (AS) melalui wilayah terkemuka.
Al-Arabiya melaporkan seperti The Jerusalem Post lansir, kunjungan Ghaani bertepatan demi lawatan Menteri Energi Iran Reza Ardakanian menurut menyegel kesepakatan demi Baghdad menurut mengekspor listrik ke Irak semasa dua tahun santak 2021.
Ghaani, ahli perang di Afghanistan bersama Pakistan akan menggantikan Qasem Soleimani akan tewas oleh serangan rudal AS di Bandara Baghdad akan Januari terus, telah berjuang untuk menunjukkan kepemimpinan bersama pengaruhnya di Korps Garda Revolusi Iran.
Tapi, Ghaani tidak diacapi demi jumlah faksi Hashd al-Shaabi, milisi pro-Iran di Irak. Karena itu, dia ingin menyatukan faksi-faksi ini beserta bantuan seorang anggota Hizbullah bernama Sheikh Mohamed Kawtharani maka Abu Fadak, pemimpin kunci Hashd.
Sementara milisi Harakat Hezbollah al-Nujaba, bagian daripada Popular Mobilization Units (PMU), pekan ini memperingatkan AS lagi pagemarn langka secara segera hengkang daripada Irak.
Menurut Al-Arabiya, Ktaib Hezbollah yang doang bagian ketimbang PMU telah melakukan serangan terhadap pasukan AS dalam Irak. Sebab, AS membunuh pemimpin mereka, Abu Mahdi al-Muhandis dari Januari lampau bersama Soleimani.
Perjalanan Ghaani ke Baghdad bisa memberi pertanda lebih berlimpah lagi akan tindakan Iran terhadap AS. Menurut Telegram bagaikan The Jerusalem Post kutip, Ghaani berada dalam Irak untuk terus beroperasi guna mengusir paberkenann AS.
AS telah mengkonsolidasikan paacapnnya antara Irak kedalam kira-kira bulan terakhir. Namun, koalisi antara bawah pimpinan AS mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, misi mereka masih berlanjut demi menumpas ISIS antara Irak.
Kantor Berita Tasnim Iran melaporkan dengan Jumat (5/6), "Baghdad bagi menolak segala upaya AS bagi memperpanjang kehadiran pasukannya hadapan negara mereka".