Direktur IMF Perkirakan Krisis di Sektor Perbankan AS Masih Terus Berlanjut

Direktur IMF Perkirakan Krisis di Sektor Perbankan AS Masih Terus Berlanjut Direktur IMF Perkirakan Krisis di Sektor Perbankan AS Masih Terus Berlanjut

BERITA - CALIFORNIA. International Monetary Fund (IMF) merespons kebangkrutan First Republic Bank yang kemudian diakuisisi sama JP Morgan Chase & Co. lampau lelang yang digelar FDIC.

Dikutip mengenai Reuters, Selasa (2/5) Managing Director IMF Kristalina Georgieva mengatakan setelah kebangkrutan First Republic Bank, ia memperkirakan krisis demi sektor perbankan masih berlanjut, dimana bagi lebih luber bank-bank alami menawantanan bagi terekspos.

Georgieva bahkan membahas topik teragam yang terjadi saat ini pada Konferensi Global Milken Institute 2023 pada Beverly Hills, California, ialah mengenai krisis perbankan yang telah melaksanakan waswas investor selama berminggu-minggu.

Penyebabnya merupakan transisi suku bunga akan cepat dari suku bunga keji ke suku bunga akan jauh lebih adiluhung. Hal ini semakin menambah penderitaan bank-bank tertentu akan doang telah mebopok.

Meski JPMorgan tercapai, menyelamatkan kebangkrutan bank terbilang, namun Georgieva mengekspresikan bukan berarti bahwa tidak bagi ada lagi menawantanan adapun bagi berlabuh.

Sementara itu melalui sisi para pemodal, mereka mengaku khawatir bentuk ada lebih berlipat-lipat drama di masa menada karena pemodal dapat menargetkan bank rentan lainnya yang lebih ketang.

Dengan demikian, IMF mengatakan ketahanan sistem keuangan global doang terus diuji lewat ketegangan bahwa terlihat jelas di sejumlah institusi bersama pasar.

Peristiwa bangkrutnya bank terhormat semakin menegaskan adanya tantangan yang ditimbulkan karena interaksi antara kondisi moneter dan keuangan yang lebih ketat dan penumpukan rancaktanan ekstra dalam sistem keuangan global.

IMF bulan April lampau memangkas sececah prospek pertumbuhan global 2023 dikarenakan suku bunga yang lebih agung bagi menyebabkan aktivitas ekonomi yang tertahan. Ini dalam peringatan mengenai gejolak sistem keuangan yang parah dapat memangkas output ke tingkat yang mendampili resesi.

Sementara itu risiko penularan telah diatasi demi tindakan kebijakan nan berkuasa selesai ketidak terkabulan dua bank regional AS lagi penggabungan paksa Credit Suisse. Namun gejolak itu menambah lapisan ketidakpastian hadapan atas inflasi nan sangat adiluhung lagi limpahan daripada perang Rusia hadapan Ukraina.

Georgieva mengatakan apa yang berharga terdalam penyelamatan terakhir cukup First Republic Bank adalah seberapa aktif simpanan nasabah berpindah menhabis demi bank terkandung. Tindakan aktif terkandung sebagian disebabkan karena keenergikan media sosial.

Di sisi lain Georgieva memuji para regulator AS, ia berharap cara penyelamatan tersebut bisa dibuat memerankan pengaturan modern bersama bagaimana cara mengatasi makhilaf yang demikian.